Pensil Merah Jambu

사랑해요 😘 By : An_Nisa Seharusnya... Tak ada waktu yang kubiarkan berlalu Aku menyesal Adakah waktu bisa terulang dan kembali Sekali saja,  ku hanya ingin memeluknya Berbisik merdu di telinganya " AKU MENYAYANGIMU " 엄마 아빠 Terima kasih untuk segalanya Cinta,  kasih sayang,  perhatian dan pengorbanan Entah bagaimana caraku membalas 아빠 😘 엄마 😘 Maaf telah menggores luka dihatimu Maaf telah melukis pilu di wajahmu Maaf telah menumpahkan air matamu Bahagialah selalu... Sehatlah selalu... Aku menyayangimu lebih dari nafasku 엄마 😘 아빠 Jika ku hanya mampu Menghadiahimu dengan doa tulusku Percayalah.... Tuhan telah menyiapkan hadiah terbaik untukmu kelak " SURGA "

SENJA By : An_Nisa Mereka bilang gadis penikmat sepi aku ini Berkawankan luka dan air mata Setiap detik waktuku berlalu tanpa tawa Senyuman,  tak ubahnya sekadar hiasan belaka Nyatanya...  Penaku mungkin melukis luka  Tapi ku pastikan aku tak terluka Penaku mungkin merangkai sepi Tapi ku pastikan aku tak sendiri Ketika kertas tertimpa tinta Kata demi kata terangkai indah Apalah dayaku si gadis penikmat sepi "Lagi" ku terjebak di dalam irama sendu Padahal bahagia saling beradu

TUHAN....  Ma'af By : An_Nisa Kemana ku harus kembali? Langkahku perlahan terhenti Disudut jalan aku merintih Sunyi,  sepi dan sendiri Kusadari... Aku telah pergi sangat jauh Terlalu jauh hingga aku tersesat dan merasa lelah Menangis, mengeluh Oh Tuhan.... Aku menyerah! Tuhan,... Ma'af Maafkan aku yang mengabaikanMu Maafkan aku yang lupa menyapaMu Maafkan aku yang kembali bersimpuh Setelah kuterjatuh dari rangkulanMu Tuhan... Sekali lagi Maaf Aku ingin kembali

KEMBALI By : An_Nisa Ini tentang aku Gadis manja di ujung senja Menunggu dan masih merindu Kasih.... Izinkan aku kembali menggapaimu Memegang tanganmu Membelai wajahmu Dan melepaskan rindu yang membelenggu Masihkah kau ingat? Dulu,  kau pernah berbisik merdu ditelingaku Kau tak akan pernah pergi apalagi berpaling Tapi ah!  Aku terjebak dalam dustamu Kini ku menyadari... Rinduku hanyalah sebatas rindu yang tak berujung Rasaku hanyalah sebatas rasa yang tak terbalas Kau pergi dan perlahan menghilang Bahkan tak satupun jejakmu yang kutemukan Sungguh,  aku terbuang sangat jauh

TOGA                                                           By : An_Nisa Tiga tahun, Enam Bulan,  dua puluh satu hari Waktu yang begitu panjang dan melelahkan Senyum,  canda,  tawa,  kecewa dan air mata Bersahabat dekat di tiga tahunku Maret 2016, predikat Cumlaude Rona bahagia terbit di wajahku Rasa syukur terpancar dari mata sipitku Berkaca-kaca siap meneteskan air mata bahagia  3.80  Aku bersyukur tapi hatiku risau Aku bahagia tapi hatiku galau Aku berterima kasih tapi hatiku kacau Banyak hal mengusik batinku Beban berat bertumpu di pundakku Resah,  takut dan gelisah Siapkah aku dengan duniaku yang baru? 

Jawaban saat ditanya “Kapan Nikah? “ Buat kalian yang kelahiran tahun 1993-1995 pasti saat ini kalian sedang dilanda perasaan “galau” yang luar biasa.  Apalagi ditahun 2017 ini,  adalah waktu yang dirasa sangat tepat untuk memulai kehidupan yang baru,  yah “kehidupan pernikahan”. Jika lahir tahun 1993 berarti di tahun 2017 sekarang ini sudah berusia 24 tahun, lahir tahun 1994 sekarang berusia 23 tahun dan lahir setahun 1995 sekarang berusia 22 tahun.  Hmmmm,,,, bagi orang tua di usia-usia seperti inilah menjadi moment yang paling tepat untuk bertanya kepada anaknya “Kapan Menikah”, pendidikan sudah selesai.  Lalu tunggu apalagi?                Menikah adalah impian semua orang, tapi tidak semua orang bisa dengan cepat bertemu dengan jodohnya. Bisa saja usianya masih dibawa 20 tahun tapi toh nyatanya Tuhan telah mempertemukan dengan jodoh mereka dan juga tidak menutup kemungkinan Tuhan tidak mempertemukan seseorang dengan jodohnya di dunia tapi di akhirat.  *Allahu A’lam  Be

                                       남자친구                                                             By An_Nisa Dan lagi...  Aku tersadar ditengah tidurku Ada senyuman mengusik ingatanku Sedih... Mendadak hatiku menjadi risau Kenapa?  Bayanganmu mendadak kembali diingatanku?  Senyumanmu mendadak mengusik hatiku?  Suaramu mendadak memanggil namaku?  Apakah aku sedang merindukanmu?  Ataukah mungkin dirimu saat ini yang merindukan aku?  Apakah kau tahu?  Empat tahun aku berjuang melupakanmu Membiasakan hariku tanpa dirimu Mengikhlaskan hatiku tuk kepergianmu 미안해요... Jika aku masih saja merindukanmu Padahal ku tahu kau tak lagi menginginkanku 미안해요... Jika aki masih saja mencintaimu  Padahal ku tahu,  cinta itu tak lagi ada untukku 미안해요… Jika aku masih saja mengharapkanmu Padahal ku tahu,  cinta dan kasihmu yang dulu untukku Kini telah dimiliki orang lain Berbahagialah kasih…  Dimanapun saat ini dirimu berada Percayalah,  do’aku selalu menyapa Berbahag