Langsung ke konten utama

cerpen kecewa

(  jika kamu ingin aku pergi maka aku akan pergi, tapi satu hal yang harus kamu tahu, di saat aku telah pergi maka pada saat itu pula aku tak akan pernah kembali. Tangisanku hari ini, kekecewaanku saat ini. I.N.G.A.T  kamulah sebabnya. Jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku benar-benar berpaling dan tidak mengingatmu lagi. ) “ An_Nisa

“Kecewa itu…..”
By : An_Nisa

Hari itu langkahku terhenti.
Orang yang selama ini hilang dalam hidupku, muncul lagi di depanku. Aku ingin berteriak memanggil namanya, tapi entah kenapa hatiku begitu berat untuk mengucap namanya hingga ia berlalu begitu saja di depanku. Hmmmmm,,,,,betapa menyesalnya aku, padahal aku hanya ingin dia tahu bahwa aku sedikitpun nggak tersiksa dengan sikapnya padaku yang sekarang. Terima kasih sudah membuatku seperti ini. Aku nggak bisa berbuat apa-apa selain menyesali semuanya dan melambaikan tanganku padanya. semoga saja dia lebih bahagia dariku. ^_^
Lupakan,,,,,kata itu seolah menjadi bagian dari langkahku sekarang. Entah apa sebenarnya yang ingin aku lupakan, tapi satu hal yang aku tahu hatiku sekarang tak setenang dulu. Ada yang hilang setelah kepergiannya. Dan apakah mungkin dia akan kembali ?
Assalamu alaikum wr.wb…… apa kareba princess pink ?
Hah ….? Aku terkejut, apakah benar dia menanyakan kabarku. Rasanya memang aneh, seseorang yang ku anggap sudah lupa padaku sekarang justru menanyakan bagaimana kabarku “ kurang baik ….” Begitu jawabku,,,,
“ kenapa ?” tanyanya lagi “ jangan bilang kamu lagi sedang putus cinta.”
“ kenapa baru menanyakan keadaanku sekarang ?” tanyaku memaksa…. “kenapa tidak dari kemarin kau menanyakan itu, saat dimana aku menangis karena sikap acuhmu, saat dimana aku terlihat seperti orang gila karena terus menanyakanmu di setiap langkahku, dan saat dimana aku rapuh dan hancur saat aku merasa aku tak lagi ada dalam hidupmu….”
“ ma’af…..^_^” balasnya sambil tersenyum “ aku kembali untuk melihat senyummu princess pink…..”
Hari itu tepatnya tanggal 20 juni 2013, dia kembali. Jujur,,,, hatiku senang dengan kembalinya dia dalam hari-hariku. Tapi, apakah mungkin kali ini dia tidak akan pergi lagi ?
Banyak sekali yang berubah dari dia sekarang, aku tidak memungkiri bahwa sekarang dia terlihat lebih dewasa. OMG,,,, hatiku bergetar hebat. Tapi, bukan itu yang ingin aku lihat darinya saat dia kembali memperhatikanku seperti dulu, aku hanya ingin melihat senyumnya. Senyum yang penuh dengan ketulusan bukan kepura-puraan.
Selama ini aku hanya melihat dia di atas sana, tempat dimana ia biasa belajar. Lebih tepatnya fakultas sains dan tekhnologi lt.3. tersenyum dan memperhatikanku diam-diam. Dan betapa bodohnya aku, sedikitpun aku tidak memperhatikan bagaimana penampilannya sekarang. Mungkin karena aku hanya terlalu focus memperhatikan apakah dia benar-benar orang yang ingin aku lihat atau bukan. Aku hanya sering melihat dia duduk santai sambil memperhatikan sebuah buku yang ada di tangannya setiap kali aku lewat di fakultasnya. Yang ada di fikiranku hanyalah bagaimana aku bisa melihatnya, hingga aku lupa melihat apa dan bagaimana cara ia berpenampilan.

***
Hari itu, entah apa lagi yang akan terjadi…..
Saat aku membuka mata di pagi hari, hatiku berdetag kencang. Yang aku rasa adalah kebahagiaan. Entah apa arti dari semua itu, aku hanya berharap yang akan terjadi nanti adalah sesuatu yang akan membuatku tertawa bahagia bukan menangis karena  kecewa. Yah,,,,,, baru ku sadari ternyata hari itu adalah hari dimana aku dan dia akan bertemu. Bertemu untuk yang pertama kalinya secara dekat setelah pernah berjauhan selama satu semester. Aku tidak bisa membohongi perasaanku yang benar-benar bahagia dan rasa penasaran yang sudah memuncak. Aku benar-benar hanya ingin membuktikan bahwa dia yang sekarang masih sama seperti dia yang ku kenal dulu. aku hanya berharap bahwa rasa senang yang aku rasakan pagi itu adalah memang sebuah pertanda yang memberiku gambaran bahwa dirinya masih sama seperti dia yang ku kenal dulu. seseorang yang selalu ramah dengan senyumnya,  seseorang yang selalu sopan dalam menghargai orang lain, dan seseorang yang selalu santun dalam tutur katanya.
Hati ini semakin tak tenang menunggu saat-saat dimana aku dan dia akan bertemu. Bahkan sudah terbayang di benakku bahwa dia akan tersenyum padaku saat aku sudah sampai di tempat rapat.
Tapi,,,,,,,
Ternyata apa yang aku lihat saat tiba di tempat rapat, orang yang begitu ingin aku lihat dari dekat justru seperti ini. Kemana dia yang ku cari, apakah dia tidak datang ? hatiku bertanya kecewa.
“Raihan dimana ? apakah mungkin tidak datang ?“ tanyaku pada fitri
“ tuh…..di sana, yang sedang asyik bercanda.” Fitri menunjuk ke arah Raihan yang sedang duduk di motor sambil bercanda.
“ siapa dia ….” Aku kembali bertanya “ bukan dia yang aku cari….”
Fitri hanya menertawakanku, entah karena ada yang aneh dengan penampilanku ataukah mungkin dia menertawakan ekspresiku yang benar-benar seperti orang yang sedang kebingungan. Bagaimana mungkin aku bisa tersenyum, sementara orang ku cari ternyata bukan dia. Siapakah dia, apakah aku kenal ?
Siapa sangka, ternyata kata-kata terakhirku itu di dengarnya, dengan segera Raihan langsung menoleh padaku. Raut wajahnya berbeda, dia benar-benar bukan orang yang ku cari. Lalu kemana orang yang ku cari itu ?
Demi menenangkan sedikit perasaanku dan mengendalikan kebingunganku, sebelum rapat aku lebih memilih untuk ke kamar dulu, bagaimana bisa aku ikut rapat sementara perasaanku menggantung seperti ini. Berjalan perlahan demi perlahan, ku perhatikan dia yang sedang bercanda di motornya, sebenarnya siapakah dia. Sepintas wajahnya memang mirip dengan Raihan yang aku cari, tapi….. penampilannya kenapa seperti itu. Rambut gondrong dan memakai bando pula. Sungguh berbeda dengan orang yang ingin aku lihat. Tapi senyuman, tatapan matanya dan tingkahnya itu bisa di katakan sama. Aduuuuhhhhhh,,,,,,, ada apa sebenarnya.
Aku dan dengan kebingunganku kembali memperhatikannya dari atas kamar. Apakah mungkin itu benar-benar Raihan ? tapi,,,,,kalaupun itu memang dirinya kenapa pada saat dia melihatku dan bahkan berdiri di depannya, dia tidak menyapaku ataupun menanyakan bagaimana kabarku.
Hmmmmm,,,,,,terlalu lama memperhatikan di kejauhan. Betapa bodohnya aku, kenapa aku tidak menghampirinya saja dan bertanya langsung padanya. tapi, langkahku terhenti di ujung anak tangga. Hah….apa aku tidak salah dengar. Namanya di sebut dengan begitu keras.” RAIHAN RIVANDI.” Tidak salah lagi, dia benar-benar orang yang aku cari, orang yang begitu ingin aku lihat dan orang yang begitu membuatku penasaran. Betapa terkejutnya aku saat aku tahu dialah orangya, bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Sebenarnya apa arti semua ini ? kenapa di saat aku berharap bisa tersenyum bahagia karena bisa melihat dia dari arah dekat justru merasakan kekecewaan seperih ini.
Aku benar-benar bingung dengan dirinya yang sekarang. Setiap kali aku bertanya pada hatiku, aku justru menangis. ingin rasanya aku menanyakannya langsung pada dirinya, tapi kekecewaan dan rasa yang tak percaya ini membuatku tak punya sedikitpun kekuatan untuk menemuinya apalagi bertanya padanya. aku terkadang berfikir, apakah aku ada salah padanya sehingga ia berubah ?
   Hatiku tak bisa lagi ku kendalikan, rasa penasaran itu benar-benar menggangguku dan membuatku tidak bisa tidur semalaman. Bagaimanapun caranya aku harus tahu alasan kenapa dia bisa berubah seperti itu. Dan dengan perasaan sedikit takut aku memulai pembicaraanku dengannya.
Yang ada difikiranku sekarang hanyalah pertanyaan yang terus membayangiku. Pertanyaan mengapa dia berubah seperti itu ?
Aku tidak sanggup lagi mengendalika perasaanku. Rasa kecewa, penasaran dan emosi semuanya saling beradu di hatiku. Hingga pada akhirnya keadaan semakin memuncak dan sulit ku kendalikan.
“ masalah ini jika di bahas terus maka tidak akan ada habisnya, yang jelas sekarang kamu tidak usah ganggu aku lagi….wassalam” katanya sambil mengakhiri pembicaraan.
Jujur aku sangat takut jika aku dan dia benar-benar akan berakhir di titik ini. Di sebuah titik yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Tapi, kalau di fikir-fikir perkataannya benar juga. Masalah ini tidak akan ada habisnya jika di bahas terus. Tapi bagaimana mungkin aku bisa melupakan masalah ini, sementara jawaban yang aku inginkan belum aku dapatkan.
         “ jawaban apa yang kamu harapakan ?” Tanya Raihan emosi….
         “ aku hanya ingin mendengar bahwa yang kamu lakukan ini hanyalah sebatas coba-coba dan iseng. Jujur, aku kecewa dengan penampilanmu yang sekarang.”
         “ ma’af jika sudah membuatmu kecewa. Dan mungkin inilah terakhir kalinya aku membuatmu kecewa karena aku tidak akan mengganggu dan menghubungimu lagi.” Ujarnya panjang lebar .” kekecewaanmu ini akan menjadi langkah awal bagiku untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.”
         “ ok fine, tapi aku butuh satu alasan yang jelas.”
         “ ma’af….hanya ini yang bisa aku ucapakan. Urusan mau dima’afkan atau tidak itu terserah kamu yang jelas saya sudah meminta ma’af. Dan lagi ma’af jika sikapku sudah membuatmu kecewa.”
         “ :-< (very sad )“
         “ jangan ganggu dan hubungi aku lagi. I’m busy…”
         “ DISAPPOINTED :’( “
Hari itu tepat tanggal 25 juni 2013, harus aku akui bahwa hari itu menjadi hari yang mungkin tak bisa aku lupakan. Raihan, yah. Orang yang aku harapkan akan menjadi orang yang selalu aku hargai dan kagumi dengan sifatnya yang berbeda dari cowok kebanyakan justru memaksaku untuk belajar membencinya.

***
Fakultas syari’ah dan hukum. Lebih tepatnya L.105,,,, gedung itu menjadi saksi pertama yang bisa melihatku tersenyum tulus, setulus seperti aku pertama kali menginjakkan kaki di fakultasku itu. Saat itu kurasakan damai dan tenangnya hatiku, ternyata yang harus aku lakukan hanyalah mengendalikan fikiranku, dengan begitu hatikupun akan dapat ku kendalikan.
Raihan. Betapa kecewanya hatiku sekarang. Setiap kali meningatnya mataku selalu saja berkaca-kaca dan siap meneteskan air mata. Pertemuanku pertama kali dengannya setelah satu semester hilang hubungan justru menjadi perpisahan yang memilukan.
Raihan. Sahabat yang aku anggap akan menjadi sahabat terbaikku hingga nanti justru menjadi seseorang yang merubah pandanganku. Sahabat yang selalu aku hargai, sahabat yang selalu aku agungkan dan ah! Karena Raihan aku menjadi ragu dengan persahabatan.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah tentang wasiat

Nama : Anisa Nim : 10300112006 jurusan :Hukum Pidana dan Ketatanegaraan ( UIN Alauddin Makassar )   BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Wasiat adalah amanah yang diberikan seseorang menjelang ajalnya atau dia membuat dan berwasiat dalam keadaan sedang sehat, artinya bukan ketika menjelang ajal.Wasiat dapat dipandang sebagai bentuk keinginan pemberi wasiat yang ditumpahkan kepada orang yang diberi wasiat.Oleh karena itu, tidak semua wasiat berbentuk harta. [1] Adapula wasiat yang berkaitan dengan hak kekuasaan yang akan dijalankan sesudah ia meninggal dunia, misalnya seorang berwasiat kepada orang lain supaya mendidik anaknya kelak, membayar utangnya , atau mengembalikan barang pinjamannya sesudah si pemberi wasiat itu meninggal dunia. Hak kekuasaan yang diserahkan hendaklah berupa harta, hak kekuasaan yang bukan berupa harta tidak sah diwasiatkan. Misalnya menikahkan anak perempuannya karena kekuasaan walisetelah ia meninggal dunia berpindah kepada wali yang

Last good bye 안녕 😭😭

Last good bye By: An_Nisa Aku harus bertahan berapa lama lagi? Aku harus menunggu berapa lama lagi? Aku harus menderita berapa lama lagi? Aku lelah...biarkan aku menyerah Jika aku melambaikan tangan Ku mohon... Jangan menangis Jika aku melangkah pergi Ku mohon..  Jangan menunggu Jika aku menutup mata Ku mohon... Ikhlaskan aku Aku tahu... Ada cinta dihatimu Ada kasih dihatimu Ada peduli dihatimu Aku mengerti itu Dalam gelap setitik cahaya menghampiri Bukan hanya sekedar menyapa Tapi "DIA" memanggilku Ku mohon,  mudahkan jalanku dengan maafmu Orang tua,  saudara,  nenek,  Teman dan sahabatku Aku menyayangi kalian