Langsung ke konten utama

cinta tanah air part 4



Hari ini adalah hari yang mungkin akan menambah rasa trauma dalam hidup gue. Entahlah, gue sudah berusaha tegar dan menyikapi semuanya dengan tenang. Tapi ah! Setiap kali gue berusaha memejamkan mata dan berharap apa yang gue alami hanya mimpi, tetap saja bayangan itu menghantuiku. Dan perlahan tapi pasti gue meneteskan air mata. Bukan karena ketakutan, bukan pula karena kesakitan, tapi….akhirnya gue tahu alasan yang sebenarnya mengapa gue kuliah dengan mengambil jurusan hukum.
Hari ini judulnya adalah cinta tanah air part 4. Astagfirullah, hari ini untuk yang kesekian kalinya gue mengalami kecelakaan. Tapi kali ini adalah yang terparah yang gue alami. Kaki terluka dan motor rusak parah. Kaki luka dan berdarah adalah hal yang biasa bagi gue, makanya gue gk nangis. Hanya saja ada satu hal yang membuat gue gk bisa menahan mata sipit gue untuk tidak meneteskan air mata adalah gue mau di gebukin sama bapak-bapak yang anaknya gue temani tabrakan. Bukan karena takut di gebukin atau bahkan di bunuh sama bapak yang gila itu, hanya saja hati gue miris dan kasihan…. Di zaman yang sekarang, kok masih ada sih orang yang kayak gitu.  Suka main hakim sendiri dan mengandalkan OTOT  bukan OTAK.
Hari ini gue mengambil banyak pelajaran, mulai dari harus berhati-hati dalam berkendara, tenang dalam menghadapi situasi apapun dan yang pasti gue harus lebih semangat kuliah agar bisa cepat lulus dan melanjutkan study ke S2 hingga menjadi Profesor. Setelah itu, gue akan kembali menemui bapak gila itu lagi, dan memperkenalkan diri. Gue Cuma ingin bilang “ Pak, ini saya…. Anak yang mau bapak gebukin bahkan bunuh beberapa tahun yang lalu.” Bukan karena sombong, hanya saja gue merasa tidak di hargai, dalam kecalakaan ini, gue gk salah dan bahkan gue yang terluka parah. Tapi kenapa gue yang di salahkan, gue yang mau di gebukin, dan bahkan di kucilkan. Dan lucunya lagi, setiap kata yang terlontar dari mulut gue selalu menyulut kemarahannya. Entahlah!!! Begitulah orang yang TIDAK BERPENDIDIKAN. Padahal gue Cuma mau meminta ma’af meskipun gue tidak salah.
Jujur, trauma luar biasa kini menghantui hari-hari gue. Bukan karena kecelakaan, tapi yang membuat gue terkadang ketakutan adalah saat mengingat kerumunan orang dengan mata melotot, kata-kata kasar dan pukulan yang hampir mengenai wajahku. Ini adalah yang pertama kali gue alami dalam hidup gue, bahkan orang tua gue tidak pernah berani memukuli gue, semarah apapun mereka dan sebesar apapun kesalahanku.
Gue masih ingat kata-kata dosen hukum pidana gue, “ dan tidak akan pernah bisa sama orang yang TIDAK BERPENDIDIKAN dengan orang yang BERPENDIDIKAN…” gue akhirnya mengerti kata-kata itu, dan gue mengalaminya sendiri hari ini.
The last….
Gue Cuma mau bilang, ya Allah, terima kasih karena masih melindungi hamba dan memberikan hamba kesempatan untuk kesekian kalinya memperbaiki diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen kecewa

(  jika kamu ingin aku pergi maka aku akan pergi, tapi satu hal yang harus kamu tahu, di saat aku telah pergi maka pada saat itu pula aku tak akan pernah kembali. Tangisanku hari ini, kekecewaanku saat ini. I.N.G.A.T  kamulah sebabnya. Jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku benar-benar berpaling dan tidak mengingatmu lagi. ) “ An_Nisa “Kecewa itu…..” By : An_Nisa Hari itu langkahku terhenti. Orang yang selama ini hilang dalam hidupku, muncul lagi di depanku. Aku ingin berteriak memanggil namanya, tapi entah kenapa hatiku begitu berat untuk mengucap namanya hingga ia berlalu begitu saja di depanku. Hmmmmm,,,,,betapa menyesalnya aku, padahal aku hanya ingin dia tahu bahwa aku sedikitpun nggak tersiksa dengan sikapnya padaku yang sekarang. Terima kasih sudah membuatku seperti ini. Aku nggak bisa berbuat apa-apa selain menyesali semuanya dan melambaikan tanganku padanya. semoga saja dia lebih bahagia dariku. ^_^ Lupakan,,,,,kata itu seolah menjadi bagian dari langkahku s

makalah tentang wasiat

Nama : Anisa Nim : 10300112006 jurusan :Hukum Pidana dan Ketatanegaraan ( UIN Alauddin Makassar )   BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Wasiat adalah amanah yang diberikan seseorang menjelang ajalnya atau dia membuat dan berwasiat dalam keadaan sedang sehat, artinya bukan ketika menjelang ajal.Wasiat dapat dipandang sebagai bentuk keinginan pemberi wasiat yang ditumpahkan kepada orang yang diberi wasiat.Oleh karena itu, tidak semua wasiat berbentuk harta. [1] Adapula wasiat yang berkaitan dengan hak kekuasaan yang akan dijalankan sesudah ia meninggal dunia, misalnya seorang berwasiat kepada orang lain supaya mendidik anaknya kelak, membayar utangnya , atau mengembalikan barang pinjamannya sesudah si pemberi wasiat itu meninggal dunia. Hak kekuasaan yang diserahkan hendaklah berupa harta, hak kekuasaan yang bukan berupa harta tidak sah diwasiatkan. Misalnya menikahkan anak perempuannya karena kekuasaan walisetelah ia meninggal dunia berpindah kepada wali yang

Last good bye 안녕 😭😭

Last good bye By: An_Nisa Aku harus bertahan berapa lama lagi? Aku harus menunggu berapa lama lagi? Aku harus menderita berapa lama lagi? Aku lelah...biarkan aku menyerah Jika aku melambaikan tangan Ku mohon... Jangan menangis Jika aku melangkah pergi Ku mohon..  Jangan menunggu Jika aku menutup mata Ku mohon... Ikhlaskan aku Aku tahu... Ada cinta dihatimu Ada kasih dihatimu Ada peduli dihatimu Aku mengerti itu Dalam gelap setitik cahaya menghampiri Bukan hanya sekedar menyapa Tapi "DIA" memanggilku Ku mohon,  mudahkan jalanku dengan maafmu Orang tua,  saudara,  nenek,  Teman dan sahabatku Aku menyayangi kalian