Langsung ke konten utama

ayah, ibu... i love you



Apakah hanya aku yang merasa di anak tirikan atau masih ada Annisa Annisa lain yang senasib denganku. Entahlah !!!
Hari ini untuk kesekian kalinya gue berderai air mata. Hati gue berkecamuk, rasanya ingin berteriak sekeras mungkin “ Tuhan,,,,,apakah perasaanku salah ?”
Kali ini, entah bagaimana lagi caranya menggambarkan perasaan gue... gue hanya bisa bilang, hati gue sakit, sakit banget. Rasanya pengen kabur aja dari rumah, tapi ah! Aku menyayangi mereka. Yah mereka yang selama ini membuatku merasa tidak di anggap. Yah, mereka keluargaku.
Terkadang, di saat perasaan sakit ini terasa memuncak. Gue hanya bisa mengurung diri di kamar, memutar musik sekeras mungkin dan menangis sejadi-jadinya. Apalagi yang bisa gue lakukan. Protes di depan mereka dan bertanya kenapa gue diperlakukan seperti ini ? atau mungkin gue jangan nangis di dalam kamar tapi nagis di depan mereka dan berharap di kasihani. Ah! Mustahil... aku yakin, air mataku tidak ada gunanya buat mereka.
Dari kecil hingga sekarang gue sudah kuliah, perasaan yang sama selalu saja menghantui hari-hari gue. Yah,,,perasaan tidak di anggap oleh keluarga sendiri. Entahlah, gue hanya belum mampu mengendalikan perasaan gue. Sekeras apapun usaha gue untuk meyakinkan hati gue. Yang terbayang di fikirian gue hanyalah “tidak bisakah gue mati saja?”
Tidak jarang juga gue berangan-angan, gue hanyalah anak hilang yang di temukan oleh keluarga gue yang sekarang, dan pada akhirnya keluarga gue yang sebenarnya menemukan gue. Ah! Andai... itu hanya menambah luka sayatan di hati gue semakin tersayat. Sakiiiiiitttttttt.........
Gue memang hanya bisa menangis. SEKARANG!!!
Tapi gue JANJI, gue akan menunjukkan pada mereka... apa yang mereka lakukan selama ini itu benar-benar melukai perasaan gue. Bertahun-tahun gue tersiksa dan tidak punya satu tempatpun untuk berkeluh kesah.
Ayah, ibu, kakak, adik bahkan nenek. Mereka hanyalah simbol “BAGIKU”. Yah, aku bersyukur untuk itu, setidaknya aku di beri kesempatan untuk memanggil seseorang dengan sebutan Ayah, Ibu yang mungkin masih ada yang tidak seberuntung aku.
Untuk melupakan perasaan gue yang berkecamuk hebat, biasanya gue menghabiskan waktu di dalam kamar. Baca buku atau belajar bahasa asing,,, yah! Dengan mengerti bahasa asing sedikit membantu gue untuk mengeluarkan unek-unek gue. Biasanya sih, gue cerita sama kucing gue di rumah pake bahasa asing. Gue mengeluarkan semua apa yang ada di hati gue. Hmmmm,,,,terdengar aneh dan mungkin gila. Tapi, dengan cara inilah gue bisa merasa sedikit lega.
The last...
Gue Cuma mau bilang,,,ayah, ibu....aku menyayangi kalian. “T.U.L.U.S” Tidak bisakah kalian menyayangi gue juga dengan tulus ? atau setidaknya, jangan biarkan gue merasa seperti orang yang tidak di anggap atau bahkan merasa di anak tirikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen kecewa

(  jika kamu ingin aku pergi maka aku akan pergi, tapi satu hal yang harus kamu tahu, di saat aku telah pergi maka pada saat itu pula aku tak akan pernah kembali. Tangisanku hari ini, kekecewaanku saat ini. I.N.G.A.T  kamulah sebabnya. Jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku benar-benar berpaling dan tidak mengingatmu lagi. ) “ An_Nisa “Kecewa itu…..” By : An_Nisa Hari itu langkahku terhenti. Orang yang selama ini hilang dalam hidupku, muncul lagi di depanku. Aku ingin berteriak memanggil namanya, tapi entah kenapa hatiku begitu berat untuk mengucap namanya hingga ia berlalu begitu saja di depanku. Hmmmmm,,,,,betapa menyesalnya aku, padahal aku hanya ingin dia tahu bahwa aku sedikitpun nggak tersiksa dengan sikapnya padaku yang sekarang. Terima kasih sudah membuatku seperti ini. Aku nggak bisa berbuat apa-apa selain menyesali semuanya dan melambaikan tanganku padanya. semoga saja dia lebih bahagia dariku. ^_^ Lupakan,,,,,kata itu seolah menjadi bagian dari langkahku s

makalah tentang wasiat

Nama : Anisa Nim : 10300112006 jurusan :Hukum Pidana dan Ketatanegaraan ( UIN Alauddin Makassar )   BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Wasiat adalah amanah yang diberikan seseorang menjelang ajalnya atau dia membuat dan berwasiat dalam keadaan sedang sehat, artinya bukan ketika menjelang ajal.Wasiat dapat dipandang sebagai bentuk keinginan pemberi wasiat yang ditumpahkan kepada orang yang diberi wasiat.Oleh karena itu, tidak semua wasiat berbentuk harta. [1] Adapula wasiat yang berkaitan dengan hak kekuasaan yang akan dijalankan sesudah ia meninggal dunia, misalnya seorang berwasiat kepada orang lain supaya mendidik anaknya kelak, membayar utangnya , atau mengembalikan barang pinjamannya sesudah si pemberi wasiat itu meninggal dunia. Hak kekuasaan yang diserahkan hendaklah berupa harta, hak kekuasaan yang bukan berupa harta tidak sah diwasiatkan. Misalnya menikahkan anak perempuannya karena kekuasaan walisetelah ia meninggal dunia berpindah kepada wali yang

Last good bye 안녕 😭😭

Last good bye By: An_Nisa Aku harus bertahan berapa lama lagi? Aku harus menunggu berapa lama lagi? Aku harus menderita berapa lama lagi? Aku lelah...biarkan aku menyerah Jika aku melambaikan tangan Ku mohon... Jangan menangis Jika aku melangkah pergi Ku mohon..  Jangan menunggu Jika aku menutup mata Ku mohon... Ikhlaskan aku Aku tahu... Ada cinta dihatimu Ada kasih dihatimu Ada peduli dihatimu Aku mengerti itu Dalam gelap setitik cahaya menghampiri Bukan hanya sekedar menyapa Tapi "DIA" memanggilku Ku mohon,  mudahkan jalanku dengan maafmu Orang tua,  saudara,  nenek,  Teman dan sahabatku Aku menyayangi kalian