Ini lanjutan dari post sebelumnya yah....
“alasan NGEjomblo” (edisi #GueMauCurcol)
Oh
iya, bukannya tidak ada cerita lain yang
bisa gue share selain ini, hanya saja gue mau menjelaskan ke orang-orang yang
selama ini suka bertanya kenapa gue tidak mau pacaran, kenapa gue betah banget
ngejomblo, dan juga buat memberikan kepastian buat mereka yang tidak mau percaya
kalau gue hanya pernah pacaran satu kali.
Hmmmmm......
#KENAPA gue tidak mau pacaran ? KARENA buat gue pacaran itu Cuma membuang-buang waktu
doang. Dan buat gue pribadi daripada gue menghabiskan waktu gue dengan pacaran,
jalan bareng pacar ke mall, ke cafe dll. Mending gue manfaatkan waktu gue untuk
hal-hal yang lebih berguna. Misalnya saja kan hobby gue menulis, jadi daripada
pacaran yah mending gue menulis saja. Selain bisa menyalurkan hobby gue, juga
bisa menghasilkan sebuah karya. Seperti novel, cerpen dan juga puisi.
Dan
juga, gue belum bisa menemenukan alasan kenapa gue harus pacaran. Kalau
alasannya Cuma sekedar menghindari kata jomblo dan ejekan yang tidak
mengenakkan dari teman, yah, buat gue itu bukanlah sebuah alasan. Apa yang salah
dari jomblo ? bukannya dengan jomblo, kita bisa “bebas” malakukan apapun, pergi
kemanapun dan dengan siapapun tanpa harus ada yang larang-larang dan membatasi
gerak kita. Dan yang PASTI, gue tidak mau pacaran karena gue tidak mau menambah
dosa gue yang sudah banyak dengan pacaran. Dalam agama gue, pacaran tidak
dibenarkan. Dan gue tidak mau membenarkan apa yang tidak dibenarkan dalam agama
gue.
#KENAPA gue betah banget ngejomblo ? KARENA gue tidak pernah membebankan fikiran gue dengan
keharusan memiliki pacar. Jujur aja, sebelum gue berada pada posisi sangat
nyaman dengan jomblo seperti sekarang ini, gue juga pernah merasa sangat galau
ingin punya pacar dan bahkan sesekali terbayang di ingatan gue untuk pacaran.
Waktu itu pas gue putus dengan pacar pertama gue, dan jujur aja nih pas gue
putus gue nangis. Gue sayang banget sama pacar gue itu, dan juga untuk bisa
jadiannya itu sangat sulit. Gue ditembak sampai tiga kali dan menunggu hingga
dua tahun lebih baru gue mau jawab iya. Sebelumnya gue selalu menolak. Dan
nyeseknya adalah baru juga 4 hari jadian, gue dengan sangat terpaksa harus
mutusin pacar gue. Nah, sejak itu....perlahan-lahan fikiran gue mulai terbuka
dan sadar bahwa nyatanya pacaran tidak membawa dampak positif sedikitpun.
Ø Pas pacaran gue sering banget menghabiskan waktu gue hanya
dengan telfonan atau chat dengan pacar padahal waktu itu sebenarnya bisa gue
manfaatkan buat belajar atau mengerjakan apa yang menjadi hobby gue.
Ø pas putus itu rasanya sakit banget. Apalagi gue benar-benar
sayang sama pacar gue itu. Gue nangis, galau berminggu-minggu dan hasilnya
nilai gue jadi anjlok.
Ø Setelah putus, hubungan gue sama si dia jadi berantakan. Dia
marah sama gue dan sedikitpun tidak mau menyapa gue. Dan itu sampai dengan hari
ini, Bahkan Ketemu di kondangan, dianya sama sekali tidak mau menyapa gue.
Nah, pasti ada yang mengira gue
betah ngejomblo karena guenya trauma karena pacaran yang sebelumnya. Atau
karena guenya belum bisa move on dari pacar gue yang pertama. Atau mungkin saja
ada yang mengira gue betah ngejomblo karena gue masih menunggu dan berharap
pada satu-satunya mantan pacar gue itu. Apalagi nih, di sosmed gue sering
banget upload status ataupun tulisan-tulisan mengenai kegalauan dan juga
harapan, bisa gue pastikan orang-orang pasti menganggap tulisan gue itu adalah
gambaran dari isi hati gue. Padahal kenyataannya tidak sama sekali. Gue menulis
bukan dari apa yang gue rasakan, tapi gue menulis dari apa yang ingin gue tulis
saja dan gue memang sukanya menulis mengenai kesedihan, kegalauan ataupu
harapan.
Pacaran empat hari bagi gue sudah cukup memberikan
gue alasan dan juga jawaban bahwa jomblo jauh lebih baik daripada punya pacar.
Tidak masalah jika di ejek tidak laku, “toh gue memang tidak menjual hati dan
perasaan gue kepada sembarang hati” tidak masalah di ejek sok alim, “toh dalam
agama gue, yang namanya pacaran itu tidak dibenarkan” dan tidak masalah diejek
sok jual mahal “toh gue memang tidak mau menjadi cewek yang murahan, mudah
memberikan hati gue kepada hati yang lainnya”. Yah intinya NGEJOMBLO itu
bukannya tidak laku, sok alim, sok jual mahal, tapi NGEJOMBLO itu menjadikan
hati dan perasaan kita menjadi “mahal”. Dan itu berarti hanya orang-orang
tertentulah yang dapat meraih hati yang mahal dan juga terjaga.
Gue PACARAN hanya pernah satu kali....
KENAPA ? Karena sejak putus
dari pacar gue yang pertama, gue tidak pernah lagi mau pacaran meskipun
berkali-kali ada hati yang menawarkan untuk menjadi pengganti hati yang
sebelumnya pernah ada di hati gue.
Gue pacaran pada tanggal 6-9 september
tahun 2011 yang lalu. Itu yang pertama dan juga yang terakhir. Dan untuk
nama-nama yang pernah terangkai dalam tulisan-tulisan gue, pernah terucap dalam
perkataan gue, mulai dari yang beda negara hingga beda agama, gue jamin
nama-nama itu hanyalah sebatas nama yang sedikitpun tidak memiliki hubungan
spesial dengan gue. Dekat sih dekat, tapi hanya sebatas itu. keNyataannya
adalah gue memang selalu menghargai,
menyayangi dan memperlakukan dengan sangat baik siapapun yang dekat dengan gue.
Dan gue harapkan, apapun yang gue ucapkan, apapun yang gue tuangkan dalam
tulisan-tulisan gue, jangan manafsirkan bahwa mereka adalah pacar gue. Gue pastikan,
gue tidak akan pernah memperkenalkan pacar gue di dalam tulisan-tulisan gue,
sebelum gue memperkenalkannya di meja ijab qabul. Dan sebelum itu, gue pastikan
gue JOMBLO dan gue HAPPY.
THE LAST nih,,,,, gue Cuma mau bilang, please berhenti mengejek mereka yang
jomblo dengan sebutan tidak laku atau sebutan yang tidak enak untuk di dengar.
Kalian hanya tidak tahu, kalau mereka yang memilih untuk jomblo bukan berarti
tidak ada yang tertarik. Tanpa kalian tahu dan sadari, mereka yang memilih
untuk nge”JOMBLO” itu sudah mematahkan banyak hati karena lebih memilih
ngeJOMBLO. Dan bisa jadi, kalian yang mengejek ternyata saat ini sedang bersama
dengan seseorang yang hatinya sudah pernah di tolak orang yang kau anggap itu
tidak laku.
Komentar
Posting Komentar