Langsung ke konten utama

mimpi burukku



Hari ini tepat tanggal 2 desember 2014 …. gue udah bangun pagi-pagi, shalat subuh, mandi dan tidak sempat sarapan. Seperti biasa, hari ini adalah hari yang paling sacral dibandingkan dengan hari2 yang lain. Terlambat 1 detik sama dengan terlambat 1 jam, tidak ada perbedaan. Sekiranya begitulah yang dikatakan prof kepada gue.
“Bismillah,,,,, lindungi hamba ya Allah.” Do’a ini selalu menjadi awal dari setiap langkahku di pagi hari. Gue pamitan sama nyokap yang masih di dapur, bokap lagi duduk di teras rumah sambil ngopi.  Sedikitpun gk ada perasaan2 aneh. Hanya saja gue masih terbayang-bayang kata bonyok “ hati-hati nak, bawa motor jangan ngebut….”
Masih di jalan, gue fikir hari ini tidak akan terlambat. Gue berangkat seperti biasanya. Tapi ah! Di luar dugaan, hujan malah turun n memaksa gue dan pengguna jalan yang lain untuk berteduh. Hujannya deras bingits, anginnya juga gk mau kalah ikut-ikutan membuat gue ketakutan. Ya udah gue putusin untuk tetap berteduh dan melipat kembali jas hujan yang sudah di genggaman.
Bosan,,,, menunggu hujan untuk reda adalah hal yang sangat membosankan. Pengen buka buku terus membaca guenya takut di kirain sombong, pengen kerja tugas guenya takut nanti dikirain sok pintar. Ah gue semakin tidak bisa lepas dari yang namanya malu di tempat umum. Gue berfikir keras sementara rasa bosan semakin menyergapku. Ah, HP gue bunyi…… awalnya sih masih ragu untuk buka, paling sms dari telkomsel atau indosat yang selama ini jauh lebih perhatian dari pacar gue sendiri. ya Udah gue lanjutin ngelamun sambil memperhatikan hujan yang semakin deras.
HP gue bunyi terus. Kali ini sepertinya gue harus buka tas, seperti dugaanku. Ada BBM yang masuk, yah sudah bisa gue tebak sih, paling kiki atau Lelly. Ah, pasang status “ BOSIIIIIIII…..” teman gue di BM malah nge BM gue balik. Lo di mana Pink ? ah, dalam fikiran gue tuh Cuma mau bilang “ emangnya kalo kalian tahu gue dimana hujannya akan berhenti  gitu ? *ngakakSendirian*
Ah, makin banyak yang nge BM.  udah deh, gk pake fikir panjang lagi, HP gue masukkan dalam tas sambil ngucapin “ sorry buat yang Nge BM , guenya lagi sibuk hitungin  air hujan.”
Sudah puluk 8 pagi, gue masih terjebak di tengah hujan. Ah padahal gue kuliahnya jam 7.30. uh, perasaan gue semakin tidak karuan. Takut terlambat, tapi di sisi lain gue juga takut bawa motor di tengah deras hujan yang mengerikan. Oh god, help me.
Alhamdulillah, akhirnya hujan sedikit reda setelah gue menunggu sekian lama. Gk fikir panjang lagi, tancap gas dan capcus ke kampus. Dan jreng jreng, sampai kampus dengan basah kuyup. Belum sempat bernafas dengan lega, teman gue langsung bilang, Can…. Pulang aja gih, prof sudah keluar. Omg, rasanya tuh sakit banget, pengen banting motor tapi gue terlalu sayang sama motor pink kesayangan gue. Sudah buru-buru ngampus, sampe kampus dosennya sudah keluar. Gue udah kehujanan, ke kampus butuh perjuangan, eh ujung-ujungnya dosen kya gini. Hahahah ,,,, teman-teman gue pada ngamuk.
Dosen gk masuk, gue capcus menuju Agung buat beli kertas dan tinta buat print tugas tehnik perundang-undangan. Ah, lagi-lagi gue kehujanan. Dan parahnya lagi gue kecelakaan. Astagfirullah, hari ini adalah kesekian kalinya gue mengalami kecelakaan dan kesekian kalinya juga tuhan menegurku. Entahlah, mungkin gue sudah terlalu jauh dariNya sekarang. 
Gue sih gk tahu kejadian pastinya, yang gue ingat gue mengucapkan 2 kalimat syahadat dan setelah itu gue sudah terbaring di tengah jalan. Pandangan kosong, gue fikir gue sudah di surga. Alhamdulillah, tuhan masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri dan melihat dunia.
Di pinggir jalan gue nangis, rasanya masih gk bisa percaya gue baru mengalami kecelakaan. Gk peduli bagaimana rasa sakit yang menggerogoti badanku, gue kembali melanjutka perjalanan. Ah, lagi dan lagi tuhan menegurku. Tepat di tengah twinBridge, gue terhempas ke pinggir jalan because angin yang kencang + hujan yang begitu deras. But Alhamdulillah masih dalam lindunganNya.
Hmmmmm,,,,, sudah kecelakaan, kelelahan, kesakitan. Gue masih saja sibuk ngerjain tugas tehnik perundang-undangan bahkan sampai jam 9 malam. Itupun belum selesai. Rasa sakit di sekujur tubuh dan perasaan khawatir sama bonyok di rumah yang terus menerus menelfon memaksa gue untuk segera pulang. Arrggghhhhhh,,, di jalan gue justru terjebak macet yang lebih parah dari macet di Jakarta. *sabaaarrrrrr*…. gue sudah semester lima tapi hanya matkul tehnik perundang-undangan yang hampir membunuhku.
Do’aku malam ini “ Tuhan, semoga perjuanganku hari ini tidak sia-sia.” Perlahan, gue mulai menutup mata sipitku dan berharap besok di saat aku membuka mata, yang gue alami hari ini hanyalah mimpi buruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen kecewa

(  jika kamu ingin aku pergi maka aku akan pergi, tapi satu hal yang harus kamu tahu, di saat aku telah pergi maka pada saat itu pula aku tak akan pernah kembali. Tangisanku hari ini, kekecewaanku saat ini. I.N.G.A.T  kamulah sebabnya. Jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku benar-benar berpaling dan tidak mengingatmu lagi. ) “ An_Nisa “Kecewa itu…..” By : An_Nisa Hari itu langkahku terhenti. Orang yang selama ini hilang dalam hidupku, muncul lagi di depanku. Aku ingin berteriak memanggil namanya, tapi entah kenapa hatiku begitu berat untuk mengucap namanya hingga ia berlalu begitu saja di depanku. Hmmmmm,,,,,betapa menyesalnya aku, padahal aku hanya ingin dia tahu bahwa aku sedikitpun nggak tersiksa dengan sikapnya padaku yang sekarang. Terima kasih sudah membuatku seperti ini. Aku nggak bisa berbuat apa-apa selain menyesali semuanya dan melambaikan tanganku padanya. semoga saja dia lebih bahagia dariku. ^_^ Lupakan,,,,,kata itu seolah menjadi bagian dari langkahku s

makalah tentang wasiat

Nama : Anisa Nim : 10300112006 jurusan :Hukum Pidana dan Ketatanegaraan ( UIN Alauddin Makassar )   BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Wasiat adalah amanah yang diberikan seseorang menjelang ajalnya atau dia membuat dan berwasiat dalam keadaan sedang sehat, artinya bukan ketika menjelang ajal.Wasiat dapat dipandang sebagai bentuk keinginan pemberi wasiat yang ditumpahkan kepada orang yang diberi wasiat.Oleh karena itu, tidak semua wasiat berbentuk harta. [1] Adapula wasiat yang berkaitan dengan hak kekuasaan yang akan dijalankan sesudah ia meninggal dunia, misalnya seorang berwasiat kepada orang lain supaya mendidik anaknya kelak, membayar utangnya , atau mengembalikan barang pinjamannya sesudah si pemberi wasiat itu meninggal dunia. Hak kekuasaan yang diserahkan hendaklah berupa harta, hak kekuasaan yang bukan berupa harta tidak sah diwasiatkan. Misalnya menikahkan anak perempuannya karena kekuasaan walisetelah ia meninggal dunia berpindah kepada wali yang

Last good bye 안녕 😭😭

Last good bye By: An_Nisa Aku harus bertahan berapa lama lagi? Aku harus menunggu berapa lama lagi? Aku harus menderita berapa lama lagi? Aku lelah...biarkan aku menyerah Jika aku melambaikan tangan Ku mohon... Jangan menangis Jika aku melangkah pergi Ku mohon..  Jangan menunggu Jika aku menutup mata Ku mohon... Ikhlaskan aku Aku tahu... Ada cinta dihatimu Ada kasih dihatimu Ada peduli dihatimu Aku mengerti itu Dalam gelap setitik cahaya menghampiri Bukan hanya sekedar menyapa Tapi "DIA" memanggilku Ku mohon,  mudahkan jalanku dengan maafmu Orang tua,  saudara,  nenek,  Teman dan sahabatku Aku menyayangi kalian