Langsung ke konten utama

my first love



Gue pertama kali merasakan yang namanya LOVE saat mendengar dia melantunkan ayat-ayat Allah. Entahlah, apakah ini yang dinamakan first love atau mungkin hanyalah perasaan-perasaan biasa ala anak remaja, ataukah mungkin hanyalah perasaan kagum yang tak mampu gue artikan. Yang gue tahu hati ini selalu berdetag hebat setiap kali mendengarnya melantunkan ayat-ayatNYA. Anehnya, gue hanya merasakan perasaan-perasaan aneh hanya setiap kali mendengarnya. Hanya dia, yah…. Jika orang lain yang melantunkannya gue merasa biasa-biasa saja.
Kedua kalinya dia membuat gue semakin jatuh hati setelah mendengarnya adzan. Subhanallah, suara yang indah dan merdu. Gue sampe nangis mendengarnya. Hari itu ada kegiatan di luar sekolah selama 1 minggu. Setiap kali memasuki waktu shalat, suara merdunya tidak pernah absent melantunkan adzan dan membuat gue semakin hanyut dalam perasaan aneh yang gue sebut LOVE.*ohTuhan,bisakahAkuDekatDenganMalaikatTampanIni?*do’a gue dalam hati.
Lucky…. Yah mungkin gue bisa sebut diri gue beruntung. Tidak butuh waktu lama, sepertinya do’a gue di dengar Allah. Gue dan dia dekat, dekat dan semakin dekat. Gue semakin hanyut dalam perasaan aneh. Dia orang yang asyik dan humoris, sangat berbeda dengan apa yang sering orang-orang katakan tentang dirinya yang jutek dan membosankan. Bertahun-tahun gue dan dia dekat, tapi bertahun-tahun itu pula gue hanya bisa memendam perasaan aneh gue yang gue anggap itu LOVE.*TidakkahKauMenyadariPerasaanku?*jeritanku dalam hati.
Hari ini, setelah dua tahun gue dekat dengannya. Perpisahan akhirnya ada di depan mata, tinggal menghitung hari mungkin gue tidak akan pernah lagi bisa melihat wajah tampannya apalagi mendengar suara-suaranya yang merdu saat melantunkan ayat-ayat Allah. Ah, gue hampir gila. Bagaimana mungkin gue membiarkan perpisahan ini begitu saja terjadi tanpa dia tahu perasaan gue. Yah, dengan mempersiapkan mental sekuat baja gue akhirnya membuat pengakuan padanya “ ma’af, gue sayang sama kamu….” Kata gue sambil menunduk malu. “terima kasih……” jawabnya singkat.
Argggggghhhhhh,,,,,sampe rumah gue ngamuk. Gue sudah membuat pengakuan, membuang semua rasa malu gue sebagai seorang cwe yang seharusnya bisa memendam perasaannya. Eh, dia hanya bilang terima kasih. OMG,,,, jawaban apa itu. Dia marah sama gue, benci, senang, bahagia atau apa ?
Hmmmmm,,,,, gk nyangka. Ternyata kata terima kasih adalah kata terakhir yang terucap darinya. Akhirnya perpisahan itu benar-benar nyata dihadapan gue. Dia menghilang. Entah kapan dan dimana gue bisa bertemu dengannya lagi.
***
Setelah beberapa bulan menghilang tanpa kabar, gue semakin yakin kalau gue dan dia benar-benar gk akan pernah bertemu lagi. Dia benar-benar telah pergi. Gue akhirnya memutuskan untuk tidak mengingat dia lagi *takutPatahHati*, gue mengeluarkan fotonya dari album fotoku dan menyimpannya di sebuah tempat dimana gue tidak akan pernah menemukannya. Semua hal yang bisa mengingatkan gue tentangnya gue singkirkan sejauh mungkin. Yah, Mungkin dengan cara itulah gue bisa lupa tentangnya dan bisa membuka hati untuk orang lain.
OMG, ada apa ini ? dia yang gue fikir sudah pergi dan menghilang kenapa tiba-tiba muncul di hadapan gue lagi. Oh NO. *GueMimpiDiSiangBolong*. “cieeee,,,,makin cantik aja nih.” Ujarnya. Gue kabur tanpa sepatah katapun. Gue benar-benar tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Bagaimana mungkin dia ada di hadapan gue, bagaimana mungkin dia masih mengenali gue, bagaimana mungkin dia begitu berbeda sekarang, dan ah! Begitu banyak pertanyaan yang melayang-layang  dibenak gue.
Hmmmm,,,, ini bukan mimpi. Dia yang pernah menghilang telah kembali. Gue meyakinkan diri gue. Gue hanya takut ini hanyalah halusinasi dari efek rindu yang menggebu. Dia benar-benar berbeda sekarang, entah kemana dia pergi selama ini, tapi yang jelas dia kembali dengan senyuman yang semakin indah, wajah yang semakin tampan dan yang pasti suara yang semakin merdu. Aku kembali dibuatnya jatuh hati.
Gue kembali dekat dengannya. Entah dia masih ingat pengakuanku yang dulu atau tidak. Yang jelas gue ternyata tidak bisa jauh darinya apalagi melupakannya. Gue benar-benar menyayanginya. Dia mendadak perhatian pada gue, sangat jauh berbeda dari beberapa tahun yang lalu. Setiap pagi, dia selalu mengingatkan gue untuk sarapan sebelum berangkat ke kampus, memberi gue begitu banyak nasehat yang membangun dan ah! Dia sangat dewasa sekarang.
***
Malam itu, entah apa yang terjadi dengannya. Dia mengirim pesan pendek ke gue. Isinya sebuah hadits yang padanya intinya meceritakan tentang wanita yang layak untuk di nikahi. Di bawah hadits dia juga menuliskan “kamu cantik dengan jilbab itu.” Entahah…. Gue sendiri bingung. Malam itu gue dibuatnya tidak bisa tidur dan terus menerka-nerka.
Besoknya, gue ketemu dengannya. Dia tersenyum seperti biasa, tapi perlahan senyuman itu semakin redup. Dia menunduk dan tak lagi melihat ke arahku. Berulang kali gue bertingkah aneh, berharap dia melihat ke arahku tetap saja tidak berhasil. Ada apa ini ? apa yang sudah terjadi ? kesalahan apa yang gue lakukan kemarin ? kenapa dia begitu berubah ? dan ah! Gue memilih pergi dan tidak menghiraukannya lagi.
Belum jauh kaki gue melangkah. Gue menerima pesan singkat darinya. Isinya tuh “ jangan ganggu dan hubungi aku lagi. Ma’af karena tidak bisa menjadi apa yang kamu harapkan selama ini, ma’af sudah membuatmu meneteskan air mata, Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari aku. Sekali lagi ma’af……” ah, hari itu 25 juni 2013 gue PATAH HATI. Gue nangis sejadi-jadinya di dalam kamar. Ah, patah hati itu sungguh menyiksa. Mata sipit gue sampe bengkak gara-gara nangis. Actually, gua gk tahu pasti, yang gue tangisi itu apa. Gue hanya tahu hati gue sakit, sakit banget. Dan ini adalah perasaan yang sama saat gue kehilangan sahabat gue saat masih berumur 10 tahun.
Kecewa, patah hati, sakit hati, atau apalah. Yang jelas selama satu minggu gue gk keluar rumah gara-gara mata bengkak. Gue butuh waktu untuk menenangkan diri. Yah, setelah satu minggu itu, gue mulai memberanikan diri ke kampus dan berusaha menerima kenyataan. Yang gue butuhkan hanyalah waktu. Satu, dua bulan pertama gue masih sering nangis tiba-tiba, setiap kali melihat orang yang mirip dengannya gue juga terkadang nangis tanpa gue sadari. Tapi, perlahan gue bisa mengendalikan perasaan gue lagi. Yang gue lakukan hanyalah menghapus semua hal tentangnya. Mulai dari no.hp, sosmed, foto dan semua hal yang berhubungan dengannya bahkan gue berusaha menjauhi orang-orang yang bisa mengingatkan apalagi mempertemukan gue lagi dengannya.
Hari ini, tepat di akhir tahun 2014, tak terasa satu tahun lebih gue berjuang untuk memperbaiki hati gue yang hancur. Selama itu pula gue menjadi orang yang aneh, suka menyendiri, dan bahkan gue takut ke masjid kampus hanya karena takut mendengar suara adzan yang mirip dengan suara adzan yang dulu pernah membuat gue  jatuh hati dan sekarang terluka. 
Hari ini  gue bisa katakan gue berhasil., gue sudah bisa menerima semua ini, bahkan jika gue harus bertatap muka dengannya lagi gue sudah siap. Hanya saja satu hal yang masih mengganjal di fikiran gue “sebenarnya apa arti dari kata terima kasih yang dulu dia ucapkan pada gue?”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen kecewa

(  jika kamu ingin aku pergi maka aku akan pergi, tapi satu hal yang harus kamu tahu, di saat aku telah pergi maka pada saat itu pula aku tak akan pernah kembali. Tangisanku hari ini, kekecewaanku saat ini. I.N.G.A.T  kamulah sebabnya. Jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku benar-benar berpaling dan tidak mengingatmu lagi. ) “ An_Nisa “Kecewa itu…..” By : An_Nisa Hari itu langkahku terhenti. Orang yang selama ini hilang dalam hidupku, muncul lagi di depanku. Aku ingin berteriak memanggil namanya, tapi entah kenapa hatiku begitu berat untuk mengucap namanya hingga ia berlalu begitu saja di depanku. Hmmmmm,,,,,betapa menyesalnya aku, padahal aku hanya ingin dia tahu bahwa aku sedikitpun nggak tersiksa dengan sikapnya padaku yang sekarang. Terima kasih sudah membuatku seperti ini. Aku nggak bisa berbuat apa-apa selain menyesali semuanya dan melambaikan tanganku padanya. semoga saja dia lebih bahagia dariku. ^_^ Lupakan,,,,,kata itu seolah menjadi bagian dari langkahku s

makalah tentang wasiat

Nama : Anisa Nim : 10300112006 jurusan :Hukum Pidana dan Ketatanegaraan ( UIN Alauddin Makassar )   BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Wasiat adalah amanah yang diberikan seseorang menjelang ajalnya atau dia membuat dan berwasiat dalam keadaan sedang sehat, artinya bukan ketika menjelang ajal.Wasiat dapat dipandang sebagai bentuk keinginan pemberi wasiat yang ditumpahkan kepada orang yang diberi wasiat.Oleh karena itu, tidak semua wasiat berbentuk harta. [1] Adapula wasiat yang berkaitan dengan hak kekuasaan yang akan dijalankan sesudah ia meninggal dunia, misalnya seorang berwasiat kepada orang lain supaya mendidik anaknya kelak, membayar utangnya , atau mengembalikan barang pinjamannya sesudah si pemberi wasiat itu meninggal dunia. Hak kekuasaan yang diserahkan hendaklah berupa harta, hak kekuasaan yang bukan berupa harta tidak sah diwasiatkan. Misalnya menikahkan anak perempuannya karena kekuasaan walisetelah ia meninggal dunia berpindah kepada wali yang

Last good bye 안녕 😭😭

Last good bye By: An_Nisa Aku harus bertahan berapa lama lagi? Aku harus menunggu berapa lama lagi? Aku harus menderita berapa lama lagi? Aku lelah...biarkan aku menyerah Jika aku melambaikan tangan Ku mohon... Jangan menangis Jika aku melangkah pergi Ku mohon..  Jangan menunggu Jika aku menutup mata Ku mohon... Ikhlaskan aku Aku tahu... Ada cinta dihatimu Ada kasih dihatimu Ada peduli dihatimu Aku mengerti itu Dalam gelap setitik cahaya menghampiri Bukan hanya sekedar menyapa Tapi "DIA" memanggilku Ku mohon,  mudahkan jalanku dengan maafmu Orang tua,  saudara,  nenek,  Teman dan sahabatku Aku menyayangi kalian